Kamis, 26 November 2020

Teori Kepribadian Sehat Menurut Ahli

 

Tugas Mata Kuliah Kesehatan Mental, Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas 45 Yogyakarta.


Nama                           : Thadika Oudy Amaya Decha Putri Pramudiani

NIM                            : 20310410048

Dosen Pengampu        : Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A

 

 “ TEORI KEPRIBADIAN SEHAT MENURUT 7 TOKOH PSIKOLOGI “

1.     Gordon Willard Allport

 



                Menurut Allport, individu-individu yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada tingkat rasional dan sadar. Menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang membimbing mereka dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga. Pandangan orang sehat adalah ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa-peristiwa yang akan datang, dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak. Segi pandangan yang sehat ini memberi jauh lebih banyak kebebasan dalam memilih dan bertindak. Orang yang matang dan sehat juga akan terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energi-energinya. 

Pandangan Allport tentang sifat khusus dari kepribadian sehat memiliki 7 kriteria :

·         Perluasan Perasaan Diri

·         Hubungan Diri yang Hangat Dengan Orang-Orang Lain

·         Keamanan Emosional

·         Persepsi Realistis

·         Ketrampilan dan Tugas

·         Pemahaman Diri

·         Filsafat Hidup yang Mempersatukan

 

2.     Carl Ransom Rogers

 



                Menurut Rogers orang yang memiliki kepribadian sehat adalah orang yang dapat mengaktualisasikan diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak-kanak seperti yang di ajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet training, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya. Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya.

                Roger juga mengemukakan bahwa manusia yang rasional dan sadar, tidak dikontrol oleh masa kanak-kanak, tetapi menurutnya masa sekarang dan bagaimana kita memandangnya bagi kepribadian yang sehat jauh lebih penting daripada maa lampau. Tetapi beliau mengemukakan bahwa pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi kita memandang masa sekarang yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan psikologis.

                Sebagai makhluk hidup manusia merupakan organisme, yaitu makhluk fisik (physical creature) dengan semua fungsi-fungsinya, baik secara fisik maupun psikis. Organisme ini juga merupakan locus (tempat) semua pengalaman, dan pengalaman ini merupakan persepsi seorang tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam diri sendiri dan juga di dunia luar.

 

3.     Erich Fromm



                Kepribadian sehat menurut Eric Fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat .

                Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencitai atau bagaimana meemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat yang otoriter , karna manusia adalah mahluk yang memiliki kesadran pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai , perhatian tanggung jawab integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga apabila dalam kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal yang di sebutkan tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental menurut Eric fromm .

 

4.      Abraham Harold Maslow


                Menurut Abraham Maslow, kepribadian yang sehat adalah pribadi yang mampu mengaktualisasikan diri secara penuh.. 

                Menurut Maslow jika tingkat kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat terpenuhi, maka kita tidak bisa disebut sebagai manusia yang sehat secara psikologis. Maslow juga menyebutkan bahwa orang yang sehat adalah orang mampu mengaktualisasikan diri mereka dengan baik dan imbang, mereka juga dapat memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi yaitu memenuhi potensi-potensi yang mereka miliki serta mengetahui dan memahami dunia sekitar mereka.

                Menurut Maslow, syarat untuk mencapai aktualisasi diri adalah memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang tadi tela disebutkan, yaitu memuaskan hierarki empat kebutuhan yang ada, diantaranya yang pertama adalah kebutuhan akan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, cinta kasih, serta penghargaan diri. Dan kebutuhan ini harus terpenuhi sebelum timbul kebutuhan akan aktualisasi diri.

 

5.     Carl Gustav Jung


                Menurut Jung, pribadi yang sehat adalah pribadi yang terindividuasi. Individuasi adalah pengintregasian kepribadian yang merupakan hakekat kodrati manusia. Menurutnya, individu yang berkepribadian sehat tidak lagi terikat dengan defense mechanism-nya (mekanisme bela ego) dan mampu mencari cara-cara kreatif untuk mengatasi persoalan yang dialaminya (Siswanto, 2007). Jung menyatakan bahwa manusia selalu maju atau mengejar kemajuan, dari taraf perkembangan yang kurang sempurna ke taraf yang lebih sempurna. Manusia juga selalu berusaha mencapai taraf diferensiasi yang lebih tinggi.

                Menurut Jung, tujuan perkembangan kepribadian adalah aktualisasi diri, yaitu diferensiasi sempurna dan saling hubungan yang selaras antara seluruh aspek kepribadian. Dalam proses perkembangan kepribadian dapat terjadi gerak maju (progresi) atau gerak mundur (regresi). Progresi adalah terjadinya penyesuaian diri secara memuaskan oleh aku sadar baik terhadap tuntutan dunia luar mapun kebutuhan-kebutuhan alam tak sadar. Apabila progresi terganggu oleh sesuatu sehingga libido terhalangi untuk digunakan secara progresi maka libido membuat regresi, kembali ke fase yang telah dilewati atau masuk ke alam tak sadar. 

                Pada akhirnya menurut Jung, untuk mencapai kepribadian yang sehat dan terintegrasi secara kuat,  maka setiap aspek kepribadian harus mencapai taraf diferensiasi dan perkembangan yang optimal. Proses untuk sampai ke arah tersebut oleh Jung dinamakan proses individuasi atau proses penemuan diri (Ja’far, (2015).

 

6.     Viktor Emil Frankl


                Menurut Frakl, pribadi sehat adalah pribadi yang mampu menentukan makna hidup. Teori tentang kodrat manusia yang berasal dari lomographybibangun atas tiga tiang: kebebasan kemauan, kemauan akan arti, dan arti kehidupan. Frankl menentang teori tentang kondisi manusia yang ditentukan dari instink biologis dan konflik masa lalu melainkan tergantung dari kebebasan individu dalam menentukan pilihan.

                Menurut Frakl, individu yang sehat ialah individu yang mampu menemukan dan mendapatkan pengertian yang sangat penting mengenai arti dan maksud dalam kehidupan.

                Lomotherapy mengemukakan tiga cara bagaimana kita memberikan arti bagi kehidupan :

  • ·         Dengan memberi kepada dunia lewat ciptaan
  • ·         Dengan sesuatu yang kita ambil dari dunia dalam pengalaman
  • ·         Dengan sikap yang kita ambil terhadap penderitaan.

 

7.     Friedrich Salomon Perls


Pribadi yang sehat adalah pribadi yang berpijak dengan aman pada momen kehidupan sekarang. Mereka dikatakan sebagai orang ‘disini dan sekarang’. Mereka bukan tawanan dari trauma masa lalu atau khayalan masa depan.

Ciri-ciri mereka antara lain:

·         Memiliki kesadaran penuh dan penerimaan penuh terhadap siapa dan apa mereka,

·         Dapat mengungkapkan perasaan secara terbuka,

·         Bersedia memikul tanggungjawab atas kehidupannya sendiri

·        Tidak dapat diatur dari luar

                     

 

Daftar Pustaka

 

http://psikosun.blogspot.com/2012/01/teori-kepribadian-dan-kesehatan-mental.html#:~:text=Dan%20Frankl%20mengatakan%20kepribadian%20sehat,yang%20mampu%20menentukan%20makna%20hidup. (diakses pada tanggal 26 November 2020 pukul 22.30)

https://www.kompasiana.com/husni_psyche/55105d7d813311aa39bc62f3/orang-yang-terindividuasi-konsep-kepribadian-sehat-menurut-carl-gustav-jung (diakses pada tanggal 26 November 2020 pukul 21.00)

https://nindyaayubunga.wordpress.com/2016/04/01/kepribadian-sehat-menurut-erich-fromm/#:~:text=Kepribadian%20sehat%20menurut%20Eric%20Fromm,nilai%20yang%20ada%20pada%20masyarakat (diakses pada tanggal 26 November 2020 pukul 20.24)

https://nadjaneruda.wordpress.com/2015/03/29/teori-kepribadian-sehat-menurut-abraham-maslow/#:~:text=Abraham%20Maslow%20mengatakan%20bahwa%20kepribadian,artinya%20mengaktualisasikan%20diri%20secara%20optimal. (diakses pada tanggal 26 November 2020 pukul 22.40)

https://wirautamipsi2013.wordpress.com/2015/03/22/kesehatan-mental-teori-kepribadian-sehat-pendapat-rogers/#:~:text=Padangan%20sehat%20menurut%20Carl%20Rogers,penyapihan%20ataupun%20pengalaman%20seksual%20sebelumnya. (diakses pada tanggal 26 November pukul 21.22)

https://psychology04.blogspot.com/2020/11/teori-kepribadian-sehat-menurut-7-tokoh.html#more (diakses pada tanggal 26 November 2020 pukul 21.44)

file:///C:/Users/jgja/Downloads/Materi%2008%20-%20TeoriKepribadianAllport.pdf (diakses pada tanggal 26 November 2020 pukul 19.56)

http://afiantika.blogspot.com/2013/04/kepribadian-sehat-menurut-aliran.html (diakses pada tanggal 26 November 2020 pukul 22.45)

https://p4tkmatematika.org/2012/06/psikologi-pertumbuhan-model-model-kepribadian-sehat/#:~:text=Model%20Perls%3A%20Pribadi%20yang%20sehat,lalu%20atau%20khayalan%20masa%20depan. (diakses pada tanggal 26 November 2020 pukul 21.47)

 

 

Selasa, 10 November 2020

Masyarakat dan Budaya

 MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Thadika Oudy Amaya Decha Putri Pramudiani

20310410048


Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Tak ada masyarakat yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan penduduknya.

          Kata “kebudayaan” bersal dari (bahasa sansekerta) buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata “buddhi”yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan akal atau budi.

Adapun istilah culture yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin colere. Artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut yaitu colere kemudian culture, diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli :

- Menurut Bronislaw Malinowski (Antropolog), kebudayaan adalah segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah pendapat ini disebut Cultural-Determinism.

- Menurut Herskovits, kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari suatu generasi ke generasi yang lain yang kemudian disebut superorganic

- Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, ilmu sosial keseluruhan struktur-struktur sosial, religious, dan lain-laintambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistic yang menjadi ciri khas masyarakat

- Menurut Edward B. Tylor, menurut merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Seseorang sosiolog lebih menaruh perhatianya pada perilaku sosial. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebendaan jasmaniah yang diperlukan oleh manusia untuk menguasi alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat.

Rasa yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakaan dalam arti luas. Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh karsa orang-orang yang menetukan kegunaanya agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar atau dengan seluruh masyarakat.

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN

Kebudayaan setiap bangsa masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan bagian dari suatu kebulatan yang bersifat kesatuan.

Beberapa orang sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan tadi, misalnya, Melville J. Herskovits mengajukan 4 unsur pokok kebudayaan, yaitu :

a. Alat-alat teknologi

b. Sistem ekonomi

c. Keluarga

d. Kekuasaan politik

Bronislaw Malinowski yang terkenal sebagi salah seorang pelopor teori fungsional dan antropologi, menyebutkan unsur-unsur pokok kebudayan sebagai berikut :

Sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat di dalam upaya menguasai alam sekelilingnya

Organisasi ekonomi

Alat-alat dan lembaga atau petugas pendidikan; perlu diingat bahwa keluarga merupakan lembaga pendidikan yang utama

Organisasi kekuatan

Antropolog C. Kluckhohn di salam sebuah karyanya yang berjudul Universal Categoris of Culture menguraikan ulasan para sarjana mengenai pendapat-pendapat sarjana mengenai kebudayaan. Inti pendapat-pendapat para sarjana itu menunjuk pada adanya tujuh unsur kebudayaan yang dianggap sebagai Cultural Universal, yaitu :

- Peralatan dan perlengkapan hidup manusia 

- Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi

- Sistem kemasyarakatan

- Bahasa

- Kesenian

- Sistem Pengetahuan

- Religi (sistem kepercayaan) 

FUNGSI KEBUDAYAN BAGI MASYARAKAT

Kebudayaan mempunyai fungsi yang sangat besar bagi manusia dam masyarakat. Bemacam kekuatan yang harus dihadapi masyarakat dan anggota-anggotanya seperti kekuatan alam, maupun kekuatan-kekuatan lainnya di dalam masyarakat itu sendiri yang tidak selalu baik baginya. Manusia dan masyarakat memerlukan pula kepuasan, baik dalam bidang spiritual maupun materiil. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat diatas, sebagian besar dipenuhi oleh kebudayaan yang bersumber pada masyarakat itu sendiri.

Hasil karya masyarakat melahirkan teknologi atau kebudayaan kebendaan yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat tehadap lingkungan dalamnya. Teknologi pada hakikatnya meliputi paling sedikit tujuh unsur, yaitu :

a. Alat-alat produktif

b. Senjata

c. Makanan dan minuman

d. Pakian dan perhiasan

e. Tempat berlindung

f. Alat-alat transport

Dalam tidakan-tindakannya untuk melindungi diri terhadap lingkungan alam, pada taraf permulaan, manusia bersikap menyerah dan semata-mata bertindak di dalam batas-batas untuk melindungi dirinya. Taraf tersebut masih banyak di jumpai pada masyarakat yang masih rendah tahap kebudayaanya. Misalnya suku bangsa Kubu yang tinggal di pedalaman daerah Jambi yang masih sangat tergantung oleh alam dan tidak memiliki teknologi yang canggih. Keadaanya berbeda dengan masyarakat yang sudah kompleks, di mana taraf kebudayaanya tinggi. Hasil karya manusia tersebut, yaitu teknologi, memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila memungkinkan menguasai alam.

Kebudayaan mengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat, menentukan sikapnya kalau mereka berhubungan dengan orang lain. Apabila manusia hidup sendiri, maka tak aka nada manusia lain yang merasa terganggu oleh tindakan-tindakanya. Akan tetapi setiap orang, bagaimanapun hidupnya, ia akan selalu meciptakan kebiasaan bagi dirinya sendiri. Kebiasaan (habbit) merupakan suatu pola perilaku pribadi. 

Dalam mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan pola struktur normatif atau menurut istilah Ralph Linton design for living . unsur-unsur normatif yang merupakan bagian dari kebudayaan adalah sebagai berikut :

- Unsur-unsur yang menyangkut penilaian ( valuational elements) misalnya baik apa buruk,dsb.

- Unsur-unsur yang berhubungan dengan apa yang seharusnya seperti bagaimana orang harus berlaku.

- Unsur-unsur yang menyangkut kepercayaan (cognitive elements) seperti misalnya harus mengadakan upacara adat pada saat kelahiran.

Kaidah-kaidah kebudayaan berarti peraturan tentang tingkah laku atau tindakan yang harus dilakukan dalam suatu keadaan tertentu. Kaidah-kaidah kebudayaan mencakup peraturan-peraturan yang beraneka warna yang mencakup bidang yang luas sekali. Akan tetapi penelitian masyarakat, maka secara sosiologis dapat dibatasi pada empat hal, yaitu :

- Kaidah-kaidah yang dipergunakan secara luas dalam suatu kelompok menusia tertentu

- Kekuasaan yang memperlakukan kaidah-kaidah tersebut

- Unsur-unsur formal kaidah iturhubungan dengan ketentuan-ketentuan lainnya.

- Belakunya kaidah dalam suatu kelompok manusia tergantung pada kekuatan kaidah tersebut sebagi    petunjuk tentang bagaimana seorang harus berlaku. 

SIFAT HAKIKAT KEBUDAYAAN

Walaupun setiap masyarakat memiliki kebudayaan yang saling berbeda satu dengan yang lainnya, namun setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang berlaku bagi umum bagi semua kebudayaan di manapun juga. Sifat hakikat kebudayaan tadi adalah sebagai berikut.

a. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.

b. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.

c. Kebudayaan-kebudayaan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya.

d. Kebudayaan mncakup hal-hal yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.

Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri setiap kebudayaan, akan tetapi bila sesorang hendak memahami sifat hakikatnya yang esensial, terlebih dahulu harus memecahkan pertentangan-pertentangan yang ada di dalamnya.

Kebudayan bersifat stabil di samping juga dinamis, dan setiap kebudayaan mengalami perubahan yang kontinu. Setiap kebudayaan pasti mengalami perubahan dalam perkembangannya, hanya kebudayaan yang mati saja yang bersifat statis.

Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia, walaupun hal itu jarang disadari oleh manusia itu sendiri. Gejala tersebut data diterangkan dengan penjelasan bahwa walaupun kebudayaan merupakan atribut manusia. Namun tak mungkin seseorang mengetahui dan meyakini seluruh kebudayaannya. Contoh : jarang bagi seseorang asal Indonesia untuk mengetahui kebudayaan Indonesia samapi pada unsur-unsur yang sekecil-kecilnya, padahal kebudayaan itu menentukan arah serta perjalan hidupnya.

KEPRIBADIAN DAN KEBUDAYAAN

Masyarakat dan kebudayaan sebenarnya merupakan perwujudan abstraksi perilaku manusia. kepribadian merupakan perwujudan perlaku manusia. perilaku manusia dapat dibedakan dengan kepribadiannya, karena kepribadian merupakan latar belakang prilaku yang ada dalam diri seseorang individu. Kekuatan kepribadian bukanlah terletak pada jawaban atau tangapan manusia terhadap keadaan, akan tetapi justru pada kesigapannya di dalam memberikan jawaban dan tangapan. Sebenarnya kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain sifat khas yang dimiliki seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain.

Dasar-dasar pokok perilaku seseorang adalah faktor-faktor biologis dan psikologis. Faktor-faktor biologis dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung. Misalnya, seseorang yang mempunyai badan yang lemah (secara fisik), dapat mempunyai sifat rendah diri yang tebal. Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kepribadian adalah unsur tempramen, kemampuan belajar,perasaan, keterampilan, keinginan dan lain sebagainya. 

Inti kebudayaan setiap masyarakat adalah sistem nilai yang dianut oleh masyarakat pendukung kebudayaan bersangkutan. Sistem nilai tersebut mencakup konsepsi-konsepsi abstrak tentang apa yang dianggap buruk dan apa yang dianggap baik. Dengan demikian, dikenal pembedaan antara nilai-nilai yang positif dengan nilai-nilai yang negatif.

GERAK KEBUDAYAAN

Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup di dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan. Gerak manusia terjadi oleh sebab dia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya, karena terjadinya hubungan antar kelompok manusia dalam masyarakat.

Akulturasi terjadi bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan yang tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat-laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Proses akulturasi dalam sejarah kebudayaan manusia telah terjadi dalam masa-masa yang silam. Beberapa masalah yang menyangkut akulturasi adalah :

- Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah untuk diterima,

- Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang sulit untuk diterima,

- Individu-individu manakah yang yang cepat menerima unsur-unsur yang baru,

- Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul sebagi akibat akulturasi tersebut.

Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah :

- Unsur kebudayaan kebendaan seperti alat peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Sebagai contoh adalah alat-alat tulis-menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia yang diambil dari unsure-unsur kebudayaan barat.

- Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar misalnya radio transistor yang banyak membawa kegunaan terutama sebagai alat media massa

- Unsur-unsur yang dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsure-unsur tersebut, seperti mesin penggiling padi yang dengan biaya murta serta pengetahuan teknis yang sederhana, dapat digunakan untuk memperlengkapi pabrik-pabrik penggilingan

- Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh sesuatu masyarakat adalah misalnya :

- Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain

- Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat. 

Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu. Individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang yang kolot yang sukar menerima unsur baru. Hal ini disebabkan karena norma-norma yang tradisional sudah mendarah daging dan menjiwai sehingga sukar sekali mengubah norma-norma yang sudah sedemikianmeresapnya dalam jiwa generasi tua. Sebaliknya belum menetapnya unsur-unsur atau norma-norma tradisional dalam jiwa generasi muda, menyebabkan bahwa mereka lebih mudah menerima unsur-unsur baru yang kemungkinan besar dapat mengubah kehidupan mereka.

Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok individu-individu yang suka sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan-perubahan dalam masyarakat dianggap oleh golongan tersebut sebagai keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat. Apabila mereka menggunakan golongan yang kuat, maka mungkin proses perubahan dapat ditahannya. Sebaliknya bila mereka berada dipihak yang lemah, maka mereka hanya akan dapat menunjukan sikap yang tidak puas.

        Proses akulturasi yang berjalan dengan baik, dapat menghasilkan integrasi antar unsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri. Dengan demikian, unsur-unsur kebudayaan asing tidak lagi dirasakan sebagai hal yang berasal dari luar, akan tetapi dianggap sebagai unsur-unsur kebudayaan sendiri. Unsur-unsur asing diterima, tentunya terlebih dahulu mengalami proses pengolahan, sehingga bentuknya tidaklah asli sebagai semula. Selagi misal, sistem pendidikan Indonesia, untuk sebagian besar diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat. Akan tetapi sudah disesuaikan serta diolah sedemikian rupa, sehingga merupakan unsur-unsur kebudayaan (cultural shock), sebagai akibat masalah-masalah yang dijumpai dalam proses akulturasi. Kegoncangan kebudayaan terjadi, apabila warga masyarakat mengalami disorientasi dan frustasi, di mana muncul perbedaan yang tajam antara cita-cita dengan kenyataan yang disertai dengan terjadinya perpecahan-perpecahan di dalam masyarakat tersebut

Rabu, 30 September 2020

Bumi Sosiologi

Nama    : Thadika Oudy Amaya Decha Putri Pramudiani

NIM       : 20310410048

 

KAITAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN PANDEMI COVID-19

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas sosiologi, Prodi Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Amin Nurohman, S. Pd., M. Sc

A. Pengertian Interaksi Sosial 

      Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dan individu dengan kelompok. Interaksi sosial menyatakan hubungan sosial yang saling mempengaruhi antara manusia satu dengan manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial maka sangat memerlukan interaksi sosial, yang mana interaksi ini berlangsung selama seumur hidup di kalangan masyarakat. Soerjono Soekanto , mengutip dari Gillin dan Gillin dalam Cultural Sociolog y (1954: 489), menegaskan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang per orang dan kelompok manusia.

 B. Ciri-Ciri Interaksi Sosial 

1. Jumlah pelaku lebih dari satu orang, akan interaksi membutuhkan aksi dan reaksi. Seseorang memberi aksi atau tindakan, syarat terjadinya interaksi bila tindakan tersebut di respon orang lain. 

2. Interaksi sosial menggunakan komunikasi dengan simbol-simbol tertentu. Simbol disini artinya Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi, Simbol ini harus dipahami oleh masing-masih pihak yang berinteraksi sehingga komunikasi berjalan dengan lancar.

 3. Interaksi sosial memuat dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini dan masa depan. Artinya interaksi sosial di masyarakat, terdapat konteks waktu yang menentukan batasan dari interaksi tersebut. 

4. Adanya tujuan yang ingin dicapai. Kedua belah pihak yang berinteraksi tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tidak selalu diantara kedua pihak memiliki tujuan yang sama, interaksi ini bisa mengarah pada kerja sama ataupun mengarah pada pertentangan. 

 C. Bentuk Interaksi 

·         Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

     Asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang positif sehingga bisa menghasilkan persatuan. Jenis interaksi sosial asosiatif antara lain : 

a.       Kooperasi = usaha yang dilakukan orang banyak untuk mencapai tujuan bersama. 

b.      Akomodasi = upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pertikaian atau konfllik oleh pihak-pihak yang bertikai. 

c.       Asimilasi = pencampuran dua kebudayaan yang melebur menjadi suatu kebudayaan baru. 

d.      Akulturasi = Penerimaan segala unsur-unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur lama. 

·         Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

     Disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang negative sehingga bisa menimbulakan adanya perpecahan. Jenis interaksi sosial disosiatif antara lain :

a.       Oposisi = upaya individu atau kelompok untuk menentang atau menyalahkan lawan, pelakunya disebut oposan 

b.      Kompetisi = sebuah usaha yang dilakukan untuk bersaing memperebutkan sesuatu. 

c.       Kontravensi = didalamnya meliputi penolakan, penyangkalan, penghasutan ataupun pengkhianatan. 

 D. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

1)      Kontak sosial Kontak sosial berasal dari Bahasa latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Kontak artinya sama-sama menyentuh, tapi dalam interaksi sosial, kontak tidak selalu terjadi interaksi atau hubungan fisik, karena orang bisa berbicara melalui telepon, hp maupun surat.

2)      Komunikasi Komunikasi menjadi salah satu syarat interaksi sosial karena dengan adanya komunikasi, pesan yang ingin kita sampaikan jadi tersampaikan. Secara harfiah, komunikasi adalah kegiatan saling menafsirkan perilaku (gerakan fisik, pembicaraan atau sikap) dan perasaan-perasaan yang tersampaikan. Tujuan Interaksi Sosial Penyajian ilmu tentang interaksi sosial tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengertian umum tentang interaksi sosial. 


 A. Pengertian 

      Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut COVID-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

B. Gejala Virus Corona (COVID-19) 

    Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona. Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu: 

Ø  Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)

Ø  Batuk kering 

Ø  Sesak napas

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut happyhypoxia. 

 C. Penyebab Virus Corona (COVID-19)

      Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-EastRespiratorySyndrome (MERS) dan SevereAcuteRespiratorySyndrome (SARS).

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu: 

a)      Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin 

b)      Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19 

c)      Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19

 D. Diagnosis Virus Corona (COVID-19) 

v  Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona

v  Swabtest atau tes PCR (polymerasechainreaction) untuk mendeteksi virus Corona di dalam dahak

v  CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru. 

Hasil rapidtest COVID-19 positif kemungkinan besar menunjukkan bahwa Anda memang sudah terinfeksi virus Corona, namun bisa juga berarti Anda terinfeksi kuman atau virus yang lain. Sebaliknya, hasil rapidtest COVID-19 negatif belum tentu menandakan bahwa Anda mutlak terbebas dari virus Corona.

 E. Pengobatan Virus Corona (COVID-19) 

     Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona atau COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala akan di sarankan untuk melakukan protokol isolasi mandiri di rumah sambil tetap melakukan langkah pencegahan penyebaran infeksi virus Corona.

 Langkah untuk meredakan gejala dan mencegah penyebaran virus corona, yaitu:

1.      Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit rujukan

2.      Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita

3.      Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup

4.      Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh

 G. Pencegahan Virus Corona (COVID-19) 

a.       Terapkan physicaldistancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.

b.      Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan dan mengikuti ibadah di hari raya, misalnya Idul Adha. 

c.       Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau handsanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.

d.      Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.

e.       Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah stres.

f.       Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.

g.      Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah. 

h.      Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan rumah. 

Kesimpulan

Penerapan kebijakan Physical distancing ini menjadi pilihan yang berat bagi indonesia.Karena pembatasan interaksi sosial dapat menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan. Masalah perkonomian yang sangat terasa dampaknya, karena hal ini menyentuh langsung ke berbagai lapisan masyarakat.

Dalam masa pandemi Covid19 ini yang mungkin siapapun tak akan tau kapan akan berakhir, terlepas hal ini terjadi akibat dari faktor atau unsur kesengajaan atau tidak, efeknya dirasakan oleh masyarakat / manusia di seluruh dunia. Dampak paling terasa selain daripada sakit dan kematian adalah sektor ekonomi, dari sisi ekonomi jelas berdampak sangat keras baik secara individu, perusahaan, maupun pemerintahan di seluruh dunia tanpa terkecuali, namun dibalik itu juga ada yang mengalami peningkatan penjualan atau pendapatan akibat efek dari pandemi ini.

Sumber

https://saintif.com/interaksi-sosial-adalah/ https://www.alodokter.com/virus-corona  https://www.researchgate.net/publication/343130415_Proses_Interaksi_Sosial_Di_Tengah_Pandemi_Virus_Covid_19 https://www.kompasiana.com/nilasarilubis/5f3ab7ead541df61132bac54/proses-interaksi-sosial-di-masa-pandemi-covid-19

https://www.kompasiana.com/johnpw/5eb8e3c3d541df606b7b6542/ekonomi-makro-dan-mikro

  

 

Nama    : Thadika Oudy Amaya Decha Putri Pramudiani

NIM       : 20310410048

 

KAITAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN PANDEMI COVID-19

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas sosiologi, Prodi Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta

Dosen Pengampu : Amin Nurohman, S. Pd., M. Sc

A. Pengertian Interaksi Sosial 

      Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis berkaitan dengan hubungan antara individu dengan individu, kelompok dengan kelompok dan individu dengan kelompok. Interaksi sosial menyatakan hubungan sosial yang saling mempengaruhi antara manusia satu dengan manusia lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial maka sangat memerlukan interaksi sosial, yang mana interaksi ini berlangsung selama seumur hidup di kalangan masyarakat. Soerjono Soekanto , mengutip dari Gillin dan Gillin dalam Cultural Sociolog y (1954: 489), menegaskan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang per orang dan kelompok manusia.

 B. Ciri-Ciri Interaksi Sosial 

1. Jumlah pelaku lebih dari satu orang, akan interaksi membutuhkan aksi dan reaksi. Seseorang memberi aksi atau tindakan, syarat terjadinya interaksi bila tindakan tersebut di respon orang lain. 

2. Interaksi sosial menggunakan komunikasi dengan simbol-simbol tertentu. Simbol disini artinya Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi, Simbol ini harus dipahami oleh masing-masih pihak yang berinteraksi sehingga komunikasi berjalan dengan lancar.

 3. Interaksi sosial memuat dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini dan masa depan. Artinya interaksi sosial di masyarakat, terdapat konteks waktu yang menentukan batasan dari interaksi tersebut. 

4. Adanya tujuan yang ingin dicapai. Kedua belah pihak yang berinteraksi tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tidak selalu diantara kedua pihak memiliki tujuan yang sama, interaksi ini bisa mengarah pada kerja sama ataupun mengarah pada pertentangan. 


 C. Bentuk Interaksi 

·         Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

     Asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang positif sehingga bisa menghasilkan persatuan. Jenis interaksi sosial asosiatif antara lain : 

a.       Kooperasi = usaha yang dilakukan orang banyak untuk mencapai tujuan bersama. 

b.      Akomodasi = upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu pertikaian atau konfllik oleh pihak-pihak yang bertikai. 

c.       Asimilasi = pencampuran dua kebudayaan yang melebur menjadi suatu kebudayaan baru. 

d.      Akulturasi = Penerimaan segala unsur-unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur lama. 

·         Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif

     Disosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang negative sehingga bisa menimbulakan adanya perpecahan. Jenis interaksi sosial disosiatif antara lain :

a.       Oposisi = upaya individu atau kelompok untuk menentang atau menyalahkan lawan, pelakunya disebut oposan 

b.      Kompetisi = sebuah usaha yang dilakukan untuk bersaing memperebutkan sesuatu. 

c.       Kontravensi = didalamnya meliputi penolakan, penyangkalan, penghasutan ataupun pengkhianatan. 

 D. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

1)      Kontak sosial Kontak sosial berasal dari Bahasa latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Kontak artinya sama-sama menyentuh, tapi dalam interaksi sosial, kontak tidak selalu terjadi interaksi atau hubungan fisik, karena orang bisa berbicara melalui telepon, hp maupun surat.

 

2)      Komunikasi Komunikasi menjadi salah satu syarat interaksi sosial karena dengan adanya komunikasi, pesan yang ingin kita sampaikan jadi tersampaikan. Secara harfiah, komunikasi adalah kegiatan saling menafsirkan perilaku (gerakan fisik, pembicaraan atau sikap) dan perasaan-perasaan yang tersampaikan. Tujuan Interaksi Sosial Penyajian ilmu tentang interaksi sosial tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengertian umum tentang interaksi sosial. 


 A. Pengertian 

      Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui. Infeksi virus Corona disebut COVID-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini.

B. Gejala Virus Corona (COVID-19) 

    Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat. Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona. Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu: 

Ø  Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)

Ø  Batuk kering 

Ø  Sesak napas

Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut happyhypoxia. 

 C. Penyebab Virus Corona (COVID-19)

      Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-EastRespiratorySyndrome (MERS) dan SevereAcuteRespiratorySyndrome (SARS).

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu: 

a)      Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin 

b)      Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19 

c)      Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19


 D. Diagnosis Virus Corona (COVID-19) 

v  Rapid test untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona

v  Swabtest atau tes PCR (polymerasechainreaction) untuk mendeteksi virus Corona di dalam dahak

v  CT scan atau Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru. 

Hasil rapidtest COVID-19 positif kemungkinan besar menunjukkan bahwa Anda memang sudah terinfeksi virus Corona, namun bisa juga berarti Anda terinfeksi kuman atau virus yang lain. Sebaliknya, hasil rapidtest COVID-19 negatif belum tentu menandakan bahwa Anda mutlak terbebas dari virus Corona.

 E. Pengobatan Virus Corona (COVID-19) 

     Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi virus Corona atau COVID-19. Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala akan di sarankan untuk melakukan protokol isolasi mandiri di rumah sambil tetap melakukan langkah pencegahan penyebaran infeksi virus Corona.

 Langkah untuk meredakan gejala dan mencegah penyebaran virus corona, yaitu:

1.      Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit rujukan

2.      Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita

3.      Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup

4.      Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh

 G. Pencegahan Virus Corona (COVID-19) 

a.       Terapkan physicaldistancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.

b.      Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian, termasuk saat pergi berbelanja bahan makanan dan mengikuti ibadah di hari raya, misalnya Idul Adha. 

c.       Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau handsanitizer yang mengandung alkohol minimal 60%, terutama setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.

d.      Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.

e.       Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara rutin, beristirahat yang cukup, dan mencegah stres.

f.       Hindari kontak dengan penderita COVID-19, orang yang dicurigai positif terinfeksi virus Corona, atau orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.

g.      Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah. 

h.      Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan rumah. 

Kesimpulan

Penerapan kebijakan Physical distancing ini menjadi pilihan yang berat bagi indonesia.Karena pembatasan interaksi sosial dapat menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan. Masalah perkonomian yang sangat terasa dampaknya, karena hal ini menyentuh langsung ke berbagai lapisan masyarakat.

Dalam masa pandemi Covid19 ini yang mungkin siapapun tak akan tau kapan akan berakhir, terlepas hal ini terjadi akibat dari faktor atau unsur kesengajaan atau tidak, efeknya dirasakan oleh masyarakat / manusia di seluruh dunia. Dampak paling terasa selain daripada sakit dan kematian adalah sektor ekonomi, dari sisi ekonomi jelas berdampak sangat keras baik secara individu, perusahaan, maupun pemerintahan di seluruh dunia tanpa terkecuali, namun dibalik itu juga ada yang mengalami peningkatan penjualan atau pendapatan akibat efek dari pandemi ini.

Sumber

https://saintif.com/interaksi-sosial-adalah/ https://www.alodokter.com/virus-corona  https://www.researchgate.net/publication/343130415_Proses_Interaksi_Sosial_Di_Tengah_Pandemi_Virus_Covid_19 https://www.kompasiana.com/nilasarilubis/5f3ab7ead541df61132bac54/proses-interaksi-sosial-di-masa-pandemi-covid-19

https://www.kompasiana.com/johnpw/5eb8e3c3d541df606b7b6542/ekonomi-makro-dan-mikro

 

Teori Kepribadian Sehat Menurut Ahli

  Tugas Mata Kuliah Kesehatan Mental, Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas 45 Yogyakarta. Nama                        ...